Memahami urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal hingga akhir adalah hal yang sangat penting bagi setiap calon jamaah. Dengan memahami urutan yang benar, jamaah dapat melaksanakan setiap rukun dan wajib haji dengan tepat. Selain itu, jamaah dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat membatalkan ibadah haji. Tentu saja, hal ini akan memberikan ketenangan pikiran bagi jamaah selama menjalankan ibadah.
Nah, melalui artikel ini saya ingin mengajak Anda untuk mengetahui secara lebih mendalam urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal hingga akhir. Yuk kita mulai saja!
Inilah Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal hingga Akhir
Urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal hingga akhir telah diatur secara rinci dalam syariat Islam. Setiap tahapan memiliki makna dan tujuan yang spesifik, sehingga jamaah harus mengikutinya dengan benar. Dengan mengetahui apa yang akan dilakukan pada setiap tahap, jamaah dapat mengatur waktu dan energi mereka dengan lebih efektif. Inilah tahapan pelaksanaan ibadah haji dari mula sekali sampai akhir:
1. Ihram
Ihram adalah suatu keadaan khusus yang disyariatkan dalam Islam bagi seseorang yang akan melaksanakan ibadah haji atau umrah. Ihram menandai dimulainya ibadah haji atau umrah dan mengharuskan jamaah untuk mematuhi sejumlah larangan dan ketentuan tertentu. Di dalam ihram kita akan membahas 3 hal:
- Miqat: Menentukan dan memasuki miqat (batas wilayah ihram). Miqat bisa berupa tempat tertentu atau jarak tertentu dari Mekah.
- Niat: Membaca niat ihram dengan menyebutkan jenis ibadah yang akan dilakukan (haji atau umrah) dan tujuannya (haji tamattu’, qiran, atau ifrad).
- Larangan Ihram: Setelah berniat ihram, terdapat sejumlah larangan yang harus dipatuhi, seperti tidak boleh bersetubuh, bercumbu, mencabuti rambut atau kuku, memakai wewangian, dan lain-lain.
2. Thawaf Qudum
Thawaf Qudum adalah salah satu tahapan penting dalam ibadah haji yang dilakukan setelah jamaah mengenakan ihram dan tiba di Mekah. Thawaf Qudum secara harfiah berarti “thawaf kedatangan”. Ini adalah tawaf pertama yang dilakukan setelah jamaah memasuki wilayah Mekah. Cara melakukan Thawaf Qudum sama seperti tawaf pada umumnya.
3. Sa’i
Tahapan ketiga setelah melakukan Tawaf Qudum adalah mengerjakan Sa’i. Sa’i ini merupakan bentuk meneladani perjalanan Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, Ismail, dengan berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah.
4. Wukuf di Arafah
Tahapan keempat setelah Sa’i adalah Wukuf di Arafah. Wukuf berarti berdiri di suatu tempat dalam waktu tertentu dengan niat melaksanakan ibadah haji. Dalam konteks haji, wukuf dilakukan di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
5. Mabit di Muzdalifah
Tahapan kelima pelaksanaan ibadah haji setelah Wukuf di Arafah adalah Mabit di Muzdalifah.. Kata “mabit” berasal dari bahasa Arab yang berarti bermalam. Setelah menghabiskan malam di Arafah untuk beribadah, para jamaah haji kemudian bergerak menuju Muzdalifah untuk bermalam di sana.
Apa yang dilakukan di Muzdalifah? Jamaah mengumpulkan batu kerikil sebanyak 49 atau 70 buah untuk melontar jumrah aqabah, jumrah wustha, dan jumrah ula. Kemudian, jamaah menunaikan sholat magrib dan isya secara jamak takbir qashar. Lalu, jamaah memperbanyak dzikir dan doa sepanjang malam.
6. Melempar Jumrah Aqabah
Tahapan keenam pelaksanaan ibadah haji setelah Mabit di Muzdalifah adalah Melempar Jumrah Aqabah. Ini merupakan simbolisasi pelemparan setan yang menghasut Nabi Ibrahim AS untuk tidak menyembelih anaknya, Ismail AS. Bagaimana cara melempar Jumrah Aqabah?
Sebelum melempar, jamaah telah mengumpulkan batu kerikil di Muzdalifah. Setelah itu, jamaah menuju tempat yang telah ditentukan untuk melempar jumrah aqabah. Jamaah melempar tujuh batu kerikil secara berurutan ke arah tugu yang melambangkan jumrah aqabah. Setelah melempar, disunnahkan untuk berdoa memohon ampunan dan perlindungan Allah SWT.
7. Tahallul Pertama
Setelah melempar jumrah Aqabah, jemaah haji melakukan tahallul pertama dengan mencukur rambut atau memotongnya sedikit.
8. Thawaf Ifadah
Jemaah haji kemudian melakukan thawaf ifadah (tawaf haji) mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Ini adalah tawaf sunnah.
9. Sa’i Lagi
Setelah thawaf ifadah, jemaah haji melakukan sa’i lagi.
10. Melempar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah
Pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah (hari Tasyrik), jemaah haji kembali melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah masing-masing tujuh batu kerikil.
11. Tahallul Kedua
Setelah selesai melempar jumrah pada hari terakhir, jemaah haji melakukan tahallul kedua.
12. Thawaf Wada’
Sebelum meninggalkan Mekah, jemaah haji melakukan thawaf wada’ (tawaf perpisahan).
Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang penuh makna. Dengan mengikuti Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal hingga Akhir, Anda akan merasakan pengalaman yang tak terlupakan.
Akhir Kata
Demikianlah penjelasan mengenai Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal hingga Akhir. Dengan memahami setiap tahapannya, Anda dapat mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan mendapatkan keberkahan yang sempurna. Semoga ulasan ini membantu.
Jika Anda ada rencana berangkat umroh tahun ini, persiapan yang matang adalah kunci keberhasilan ibadah Anda. Selain mempersiapkan fisik dan mental, Anda juga perlu memilih Biro Perjalanan Haji dan Umroh yang terpercaya. Dengan bantuan biro perjalanan yang berpengalaman, Anda akan dibimbing dalam setiap tahapan perjalanan, mulai dari pemilihan paket hingga pelaksanaan ibadah.
Baca Juga: 7 Pantai Gratis Pontianak yang Menarik Untuk Dikunjungi