Bisnis franchise telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, menjadi salah satu model bisnis yang banyak dipilih oleh pengusaha di seluruh dunia.
Dengan sistem yang terstruktur, franchise menawarkan kesempatan bagi individu atau perusahaan untuk menjalankan bisnis yang sudah memiliki brand dan sistem yang terbukti sukses.
Bagi banyak orang, franchise bisa menjadi pintu gerbang menuju kewirausahaan yang lebih aman, dengan risiko yang lebih terukur.
Namun, meskipun populer, banyak yang belum sepenuhnya memahami apa itu franchise, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja contoh bisnis franchise yang ada.
Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap mengenai pengertian franchise, cara kerja sistem franchise, serta tujuh contoh bisnis franchise yang dapat dijadikan referensi.
Dengan memahami dasar-dasar franchise, Anda akan lebih siap jika berencana untuk memulai bisnis franchise atau bahkan menjadi bagian dari jaringan franchise yang sudah ada.
Apa itu Franchise?
Franchise Adalah…
Franchise adalah sebuah sistem bisnis di mana seorang pemilik usaha (franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (franchisee) untuk menjalankan usaha dengan menggunakan merek dagang, model bisnis, dan sistem operasional yang telah terbukti berhasil.
Dalam model bisnis ini, franchisee membayar sejumlah biaya awal serta royalti berkelanjutan kepada franchisor sebagai imbalan atas izin untuk menggunakan merek dan sistem tersebut.
Secara sederhana, franchise memungkinkan seorang pengusaha untuk menjalankan bisnis dengan dukungan penuh dari pihak yang sudah berpengalaman.
Sebagai imbalannya, franchisee biasanya diwajibkan untuk mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh franchisor, mulai dari cara operasional, pemasaran, hingga pengelolaan sumber daya manusia.
Karakteristik Utama Franchise:
- Hak Penggunaan Merek: Franchisee mendapatkan hak untuk menggunakan merek dagang yang sudah terkenal.
- Sistem Operasional: Franchisee mengikuti sistem operasional yang sudah ditetapkan oleh franchisor.
- Dukungan Berkelanjutan: Franchisor biasanya menyediakan pelatihan, bimbingan, dan dukungan pemasaran kepada franchisee.
- Pembayaran Royalti: Sebagai imbalan, franchisee membayar royalti secara berkala kepada franchisor.
Dengan struktur yang jelas, franchise memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak—franchisor mendapatkan penghasilan tambahan melalui royalti, sementara franchisee mendapat manfaat dari merek yang sudah dikenal dan sistem yang telah terbukti berhasil.
Sejarah Singkat Franchise
Konsep franchise pertama kali muncul pada abad ke-19 di Amerika Serikat. Ketika perusahaan seperti Singer (penjual mesin jahit) mulai memberikan izin kepada pihak lain untuk menjual produk mereka di berbagai wilayah.
Seiring berjalannya waktu, franchise berkembang pesat, terutama setelah diperkenalkan oleh perusahaan makanan cepat saji seperti McDonald’s pada tahun 1950-an.
Model ini terbukti sangat efektif dan kini telah diterapkan di berbagai sektor industri, dari makanan, minuman, hingga pendidikan dan layanan.
Cara Kerja Bisnis Franchise
Cara kerja bisnis franchise melibatkan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan antara franchisor dan franchisee. Setiap pihak memiliki peran dan kewajiban yang jelas, yang memastikan kelancaran operasional dan kesuksesan model bisnis ini.
Berikut adalah langkah-langkah dasar tentang bagaimana sistem franchise bekerja:
1. Franchisor Menyediakan Sistem dan Dukungan
Franchisor adalah pihak yang mengembangkan konsep bisnis dan menyediakan sistem operasional yang lengkap, termasuk:
- Merek dan Brand: Franchisee mendapatkan izin untuk menggunakan nama dan logo merek yang sudah terkenal.
- Model Bisnis: Franchisor menyediakan pedoman yang jelas tentang cara menjalankan bisnis, termasuk prosedur operasional, standar kualitas, dan sistem manajemen.
- Pelatihan dan Dukungan: Franchisee menerima pelatihan awal serta dukungan berkelanjutan dalam hal operasional, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya.
2. Franchisee Menjalankan Bisnis
Setelah membayar biaya lisensi dan menandatangani perjanjian franchise, franchisee memulai operasi bisnis dengan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh franchisor. Tugas franchisee meliputi:
- Mengelola Operasional: Franchisee bertanggung jawab atas pengelolaan harian bisnis, mulai dari keuangan hingga kualitas layanan.
- Mengikuti Standar Franchisor: Franchisee wajib mengikuti standar kualitas yang telah ditetapkan oleh franchisor untuk memastikan konsistensi produk dan layanan.
- Pembayaran Royalti: Franchisee membayar royalti kepada franchisor, biasanya berupa persentase dari pendapatan atau keuntungan.
Lebih lanjut, baca: Franchisor Dan Franchisee: Definisi, Perbedaan, & Hubungannya
3. Pemasaran dan Promosi
Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis franchise. Franchisor biasanya memberikan dukungan pemasaran, termasuk kampanye iklan nasional atau regional.
Franchisee juga bertanggung jawab untuk melakukan promosi lokal agar bisnis mereka dikenal oleh pelanggan di area mereka.
Ada banyak jenis pemasaran yang dapat dilakukan oleh pembisnis. Mulai dari;
- Menggunakan Lokal SEO agar bisnis tampil di Google Maps ataupun mesin pencari.
- Mempromosikan bisnis dengan cara sosial media marketing.
- Menggunakan strategi influencer marketing.
- Kampanye iklan online.
4. Pembayaran Royalti dan Biaya Lainnya
Sebagai bagian dari kesepakatan, franchisee diwajibkan membayar royalti secara berkala kepada franchisor. Pembayaran royalti ini merupakan persentase dari pendapatan bruto bisnis franchisee.
Selain royalti, franchisee juga dapat dikenakan biaya tambahan untuk penggunaan bahan baku, pelatihan lanjutan, atau partisipasi dalam program pemasaran.
Lebih lanjut, baca: Apa itu Royalty Fee & Franchise Fee? Pahami Arti dan Perbedaannya di Sini!
5. Pemantauan dan Evaluasi
Franchisor secara berkala memantau kinerja setiap franchisee untuk memastikan bahwa standar dan prosedur operasional diikuti dengan benar.
Franchisee juga dapat diberikan evaluasi dan umpan balik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas operasional dan kepuasan pelanggan.
Keuntungan dan Risiko Memulai Bisnis Franchise
Memulai bisnis franchise memiliki banyak keuntungan. Namun, juga terdapat beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan.
Memahami keuntungan dan risiko ini dapat membantu calon franchisee membuat keputusan yang lebih bijak sebelum memulai bisnis franchise.
Keuntungan Memulai Bisnis Franchise
Brand yang Sudah Terkenal
Salah satu keuntungan utama dalam bisnis franchise adalah menggunakan merek yang sudah dikenal dan dipercaya oleh konsumen.
Dengan bergabung dalam jaringan franchise, franchisee mendapatkan keuntungan dari daya tarik merek yang sudah mapan, yang dapat mempercepat proses mendapatkan pelanggan.
Sistem Bisnis yang Terbukti
Franchisor telah mengembangkan sistem operasional yang terbukti efektif dan efisien.
Sebagai franchisee, Anda dapat mengikuti sistem yang telah berhasil di banyak lokasi, yang mengurangi risiko kegagalan bisnis. Ini mencakup prosedur operasional, pemasaran, hingga manajemen keuangan.
Dukungan dan Pelatihan
Franchisor biasanya menyediakan pelatihan menyeluruh kepada franchisee untuk memastikan mereka memahami cara menjalankan bisnis sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Selain itu, franchisee seringkali mendapatkan dukungan berkelanjutan dalam bentuk konsultasi, pembaruan pelatihan, dan saran operasional.
Potensi Pemasaran Bersama
Dalam banyak kasus, franchisor melakukan kampanye pemasaran atau promosi nasional atau regional yang dapat meningkatkan visibilitas merek secara keseluruhan.
Franchisee dapat memanfaatkan iklan dan promosi ini tanpa harus menanggung seluruh biaya pemasaran sendiri.
Manajemen Risiko yang Lebih Terkendali
Karena franchise menggunakan sistem yang telah terbukti, risiko bisnis yang dihadapi oleh franchisee seringkali lebih terukur dibandingkan dengan bisnis yang baru dibangun dari awal.
Franchisor juga memberikan bantuan dalam mengatasi masalah operasional atau manajerial yang mungkin muncul.
Risiko Memulai Bisnis Franchise
Biaya Awal yang Tinggi
Untuk memulai bisnis franchise, franchisee harus membayar biaya lisensi atau biaya waralaba, yang seringkali cukup besar.
Selain itu, franchisee mungkin harus mengeluarkan biaya tambahan untuk renovasi tempat, pembelian peralatan, dan biaya operasional awal. Ini bisa menjadi beban besar bagi sebagian orang.
Pembatasan dalam Operasional
Sebagai bagian dari perjanjian franchise, franchisee diwajibkan untuk mengikuti pedoman dan standar yang ketat yang ditetapkan oleh franchisor.
Ini dapat membatasi fleksibilitas dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti menentukan harga atau mengubah produk atau layanan sesuai kebutuhan pasar lokal.
Biaya Royalti yang Terus Berlanjut
Franchisee diwajibkan membayar royalti kepada franchisor secara berkala, yang biasanya berupa persentase dari pendapatan kotor.
Ini berarti bahwa meskipun pendapatan bisnis Anda meningkat, Anda tetap harus membayar royalti, yang bisa mengurangi keuntungan bersih.
Ketergantungan pada Kinerja Franchisor
Keberhasilan franchisee sangat bergantung pada kinerja franchisor, terutama dalam hal pemasaran dan inovasi produk.
Jika franchisor gagal memberikan dukungan yang memadai atau membuat keputusan yang buruk, franchisee mungkin akan terkena dampaknya.
Persaingan dalam Jaringan Franchise
Jika franchisor memiliki banyak franchisee dalam satu wilayah, ada kemungkinan adanya persaingan antar sesama franchisee untuk menarik pelanggan yang sama.
Ini dapat mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh masing-masing franchisee, terutama jika lokasi mereka terlalu dekat satu sama lain.
Sudah memahami keuntungan dan resiko-nya? Bagi Anda yang ingin memulai bisnis franchise, berikut ide yang mungkin dapat membantu:
5 Contoh Bisnis Franchise Populer
Ada banyak bisnis franchise yang telah terbukti sukses di seluruh dunia.
Di bawah ini, kami akan membahas 7 contoh bisnis franchise yang populer, yang bisa menjadi referensi bagi mereka yang tertarik memulai usaha franchise.
1. McDonald’s
McDonald’s adalah jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, dengan lebih dari 40.000 gerai. Franchisee mendapatkan keuntungan dari merek terkenal dan sistem operasional yang efisien. Meskipun biaya awalnya tinggi, potensi keuntungan dari bisnis ini sangat besar.
2. KFC
KFC terkenal dengan ayam goreng spesialnya dan memiliki jaringan global yang luas. Franchisee KFC mendapatkan pelatihan lengkap dan dukungan pemasaran, menjadikan bisnis ini sangat menguntungkan bagi mereka yang tertarik di industri makanan cepat saji.
3. 7-Eleven
7-Eleven adalah toko convenience store yang populer dengan produk sehari-hari seperti makanan ringan dan minuman. Franchisee dapat mengelola toko dengan sistem yang sederhana dan mendapatkan dukungan dari jaringan global 7-Eleven.
4. Subway
Subway menawarkan sandwich sehat dengan biaya investasi yang lebih rendah dibandingkan restoran cepat saji besar lainnya. Franchisee mendapatkan bahan baku dari franchisor dan dukungan pelatihan untuk mengelola restoran dengan efisien.
5. Circle K
Circle K adalah jaringan toko convenience store dengan jam operasional yang fleksibel. Franchisee dapat memanfaatkan lokasi strategis dan mendapatkan dukungan dalam hal manajemen toko dan pemasaran.
Kesimpulan
Franchise adalah model bisnis yang memungkinkan individu atau perusahaan (franchisee) untuk membeli hak untuk menjalankan bisnis dengan merek, produk, dan sistem operasional dari perusahaan lain (franchisor).
Sistem ini memberikan keuntungan bagi franchisee, seperti akses ke merek yang sudah dikenal dan dukungan operasional yang teruji. Namun, memulai bisnis franchise juga datang dengan tantangan, seperti biaya awal yang signifikan dan kewajiban untuk mengikuti aturan yang ditetapkan oleh franchisor.
Dengan pemahaman yang baik tentang cara kerja franchise, keuntungan, dan risikonya, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam memulai perjalanan bisnis ini.